PUISI 1
Makna dirimu...
Sebelumnya maafkan aku,
atas segala laku, kata, dan
sangkaku padamu
entah sudah berapa banyak aku
mengenalmu
mungkin saja hanya sejauh mata
memandang,
entah sudah sedalam apa aku memahamimu
mungkin juga hanya sekedar
batas mampuku,
entah usai berapa waktu aku
bersamamu
mungkin pula sepanjang
perjalanan ini.
Tapi untukmu...dengan
kesungguhan
Ingin sekali kutulis setiap
bait cerita kita
Dengan tinta-tinta emas
Yang berharga dan menguning
kilaunya,
Ingin sekali kutulis setiap
lembar kisah bersamamu
Dengan garis-garis pelangi
Yang merona dan anggun
warnanya,
Seindah itulah makna dirimu
untukku.
Semakin senja, semakin terasa
aku mengenalmu
Seperti matahari sepenggalah
Sehangat itulah dirimu untukku,
Bagai rembulan purnama
Seindah itu pula sosokmu
bagiku,
Umpama belaian cinta seorang
bunda
Sebijak itu lakumu padaku,
Sangat berarti dan selalu
berarti
Itulah makna dirimu untukku...
PUISI 2
Ketika angin bertiup menerbangkan debu
Kucium aroma dirimu lagi
Ketika senja menggulung seluruh bayangmu
Kurindu bersamamu lagi
Ketika malam berhias purnama
Kuingat sosok dirimu kembali
Tak sabar menunggu pagi
Berharap jumpa hari ini
PUISI 3
Angin sore ini …
Seolah membawa salam
kerinduanku pada romadhon
Angin sore ini …
Sejuk menenangkan
juga mennghanyutkan relung hati
Menghanyutkanku
dalam kedalaman lamunan
Lamunan tentang
Keindahan romadhon
kesucian romadhon
dan keagungan romadhon
GURUKU PAHLAWAN TANPA TANDA JASA
Guruku...
Engkau adalah manusia biasa
Namun engkau selalu mencoba sempurna
Untuk mengajari kami tulis dan baca
Dengan segala kekuranganmu
Kau bimbing kami
Menjadi anak yang berbakti
Dengan segala kelemahanmu
Engkau selalu memahami kami
Dalam tawa dan tangis kami
Engkau mencoba kuat dan bertahan
Dengan lelah dan payah
Kau terus ikhlaskan diri untuk mengabdi
Maafkan kami karena tak sanggup memaklumimu
Maafkan kami karena tak mampu membalas jasamu
Rosyidah, 18 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar